Olympic Village adalah nama mikrodistrik yang diperuntukan untuk tempat tinggal para peserta Olimpiade. Pembangunan seperti pertama didirikan untuk Olimpiade di Los Angeles pada tahun 1932. Setelah selesainya acara olahraga, properti biasanya terjual habis dan desa menjadi daerah pemukiman biasa.
Hanya anggota delegasi olahraga yang berhak tinggal di Desa Olimpiade. Namun, adalah suatu kesalahan untuk berpikir bahwa itu hanya terdiri dari atlet. Mereka membutuhkan dukungan profesional untuk tampil dengan sukses.
Tidak ada atlet yang bisa pergi ke Olimpiade tanpa pelatihnya. Pelatih mengawasi persiapan fisik langsung untuk pertunjukan, dan juga menganalisis kekuatan dan kelemahan lawan, mengembangkan strategi kinerja, dan memperbaiki kesalahan.
Keikutsertaan dalam kompetisi, terutama yang melibatkan beberapa tahap seleksi, membutuhkan banyak tekanan fisik dan emosional. Cedera selama pertunjukan tidak jarang terjadi. Karena itu, di sebelah Olympian ada dokter dan psikolog olahraga yang memantau kondisi fisik atlet dan membantu mereka mengatasi beban.
Perwakilan dari olahraga tarung (tinju, seni bela diri, dll.) membawa sparring partner bersama mereka. Mereka tidak mengambil bagian dalam kompetisi, tetapi mereka membantu atlet yang tampil untuk tetap dalam kondisi prima.
Karena olimpiade merupakan event besar internasional, maka delegasi olahraga juga termasuk pejabat – perwakilan Komite Olimpiade Nasional.
Terkadang atlet dan pendampingnya menolak untuk tinggal di Desa Olimpiade. Hal ini biasanya terjadi jika terjadi ketidakpuasan dengan kondisi di kompleks perumahan atau karena jaraknya yang terlalu jauh dari tempat perlombaan.
Mereka yang bukan bagian dari delegasi olahraga bisa sampai ke Desa Olimpiade hanya jika mereka menerima akreditasi khusus.