Perwakilan dari banyak olahraga membutuhkan leher yang kuat: pemain sepak bola, pegulat, petinju. Otot ini juga harus diperhatikan, seperti yang lainnya. Metode pelatihan leher aman tertentu patut dipertimbangkan.
instruksi
Langkah 1
Regangkan leher Anda dalam gerakan lambat. Berdiri di lantai, letakkan kaki selebar bahu, letakkan tangan di pinggul. Lakukan gerakan melingkar yang lambat, putar leher Anda 360 derajat. Setelah satu putaran seperti itu, berlama-lama selama 5-7 detik di posisi semula. Untuk pemompaan leher yang baik, ulangi latihan ini 5-10 kali. Pemanasan awal ini sangat penting untuk siklus latihan utama. Pastikan untuk memasukkan langkah ini dalam setiap latihan. Ini akan membantu Anda menghindari cedera di masa depan.
Langkah 2
Belajarlah untuk memegang leher Anda dengan benar dan lakukan latihan. Benar-benar tidak dapat diterima untuk membuat tersentak saat melatih kelompok otot ini. Hal ini pada akhirnya akan menyebabkan cedera. Otot leher bisa menjadi sangat rapuh setelah cedera pertama. Akan ada kemungkinan yang jauh lebih besar untuk terulang kembali.
Langkah 3
Lakukan latihan pemompaan leher pertama. Letakkan satu tangan di dahi Anda. Lain mulai mendorong kepala Anda ke bawah. Dapatkan resistensi maksimum. Lepaskan tanganmu. Segera setelah Anda merasa beban ini tidak cukup, oleskan handuk.
Langkah 4
Gulung di sekitar dahi Anda. Buat sesuatu seperti bandana dan pegang kedua ujung handuk dengan tangan Anda. Mereka harus ditempatkan di seberang wajah. Ciptakan ketegangan maksimum dengan menarik handuk ke bawah. Rilekskan leher Anda. Lakukan ini minimal 8 kali.
Langkah 5
Letakkan dahi Anda di permukaan yang lembut di lantai. Pastikan tidak tergelincir. Gerakkan hanya otot leher maju mundur, kiri dan kanan. Lakukan setidaknya 15-20 putaran dalam pola ini. Latihan ini adalah salah satu yang paling efektif untuk mengayunkan leher Anda. Dengan hanya 5 menit sehari, Anda dapat mencapai hasil yang luar biasa dalam waktu singkat.
Langkah 6
Berlatih yoga. Fleksibilitas adalah kunci dalam mencegah cedera. Seringkali yoga dianggap secara eksklusif sebagai kegiatan untuk wanita. Namun, kini semakin banyak digunakan untuk meningkatkan performa dalam latihan. Bahkan ketika cedera terjadi, kelas yoga mengurangi jumlah waktu pemulihan secara signifikan.