Tanpa aktivitas fisik yang wajar secara teratur, tubuh melemah, menjadi tidak berdaya dan menua lebih cepat. Tapi, seperti bisnis lainnya, pendidikan jasmani harus mematuhi aturan tertentu, sampai pernapasan.
Bernapas adalah bagian penting dari kehidupan manusia. Tanpa itu, orang tidak bisa eksis. Dengan saturasi oksigen jaringan yang tidak mencukupi, tubuh melemah, menjadi kurang kuat dan tidak dapat melakukan tugas yang diberikan secara efektif. Dan sangat penting untuk mempertahankan pernapasan yang benar selama peningkatan aktivitas fisik selama latihan kekuatan.
Apa yang Para Ilmuwan Katakan
Penelitian para ilmuwan menunjukkan bahwa setiap upaya otot disertai dengan pasokan aktif oksigen ke sel. Jantung berdetak lebih cepat, darah mengalir lebih aktif melalui pembuluh darah, tubuh menerima lebih banyak udara yang memberi kehidupan daripada biasanya. Tapi ada juga umpan balik di sini. Sama seperti olahraga merangsang pernapasan dalam, demikian juga yang terakhir mempengaruhi kinerja olahraga yang efektif.
Dan, menurut data terbaru, ritme pernapasan yang paling optimal selama latihan adalah: menghirup, saat tubuh melakukan upaya paling sedikit, dan menghembuskan napas - dengan paling banyak. Sederhananya, jika Anda melakukan bench press, maka ketika Anda mengangkatnya, Anda harus menghembuskan napas, dan ketika Anda menurunkannya, Anda harus menarik napas.
Juga, menurut penelitian ahli fisiologi, pada pernafasan, pengelompokan berbagai otot terjadi secara optimal. Ketegangan pers, tubuh menjadi lebih stabil, otot-otot dada dikelompokkan sebanyak mungkin, menghasilkan semacam korset kekuatan tinggi.
Saat menghirup, sebaliknya, dada meregang, rileks. Otot-otot perut juga menjadi rileks. Keadaan tubuh ini tidak dikelompokkan, yang sama sekali tidak cocok untuk latihan fisik yang baik. Anda bisa melakukan eksperimen sendiri dan mencoba menegangkan dengan perut yang relaks dan tegang. Setiap orang akan mencatat betapa lebih mudah atau lebih sulitnya melakukan ini dalam posisi tertentu.
Menahan napas - pro dan kontra
Ada atlet yang berpendapat bahwa Anda perlu menahan napas saat mencoba. Alasan di sini sederhana. Tidak perlu mengeluarkan energi untuk menghembuskan napas, terganggu dengan menjaga ritme pernapasan, dan upaya menjadi lebih mudah dilakukan. Ini memang kasusnya.
Namun, bagi tubuh itu sendiri, ini adalah stres yang hebat. Tekanan naik dengan kuat, yang berdampak negatif pada jantung, mata, pembuluh darah otak. Jika Anda tidak dalam kondisi terbaik Anda, pengabaian pernapasan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan Anda. Berbagai manifestasi mungkin terjadi di sini, mulai dari kelemahan mendadak, penggelapan mata, hingga kehilangan kesadaran dan stroke. Itulah sebabnya atlet profesional sangat menyarankan agar Anda tetap mengembangkan dan mengkonsolidasikan ritme pernapasan yang benar.